Beberapa waktu kebelakangan ini, ada teman-teman yang mengeluh. Gusar dengan tingkah wanita. Renyah dengan gelagat teman-wanita atau teman-lelaki masing-masing, membebel hal-hal rumah tangga dalam kain dan kemuncaknya diiringi oleh kisah-kisah cerai berai yang langsung tak berseni. Ego.
Di dalam kancah sebegitu, kita kemudian ditemukan semula dengan apa yang diungkap oleh Kahlil Gibran:
Hal-hal cinta:
“When love beckons to you follow him,
Though his ways are hard and steep.
And when his wings enfold you yield to him,
Di dalam kancah sebegitu, kita kemudian ditemukan semula dengan apa yang diungkap oleh Kahlil Gibran:
Hal-hal cinta:
“When love beckons to you follow him,
Though his ways are hard and steep.
And when his wings enfold you yield to him,
Though the sword hidden among his pinions may wound you.”
- On Love, The Prophet
Dengan ini kita faham, untuk bermain dengan api, jangan kecoh bila melecur. Bila bermain pisau, jangan radang bila tertusuk. Dan, bila berani bermain cinta, jangan takut untuk kecewa. Juga, bersedia untuk diratah waktu dan kelapangan kepala.
Langsung, dia turut menyambung renungan itu tentang orang berkahwin dan rumah tangga – masih dengan nyawa perhubungan dua makhluk unik Adam Hawa ini. Katanya:
“You were born together, and together you shall be forevermore.
You shall be together when white wings of death scatter your days.
Aye, you shall be forgotten even in the silent memory of God.
But let there be spaces in your togetherness,
And let the winds of the heavens dance between you.
Love one another but make not bond of love:
Let it rather be a moving sea between the shores of your souls.
Fill each other’s cup but drink not from one cup.
Give one another of your bread but eat not from the same loaf.
Sing and dance together and be joyous, but let each one of you be alone.”
- On Marriage, The Prophet
Ia rencam dan rakus, kata-kata itu. Teman-teman, bertenang. Selam dan cari dalam-dalam. Tentang dengan berani dan bukan kecut menunduk. Dan, kerana kalian sudah membuat pilihan, jangan mengeluh.
- 4 Jun 2008
- On Love, The Prophet
Dengan ini kita faham, untuk bermain dengan api, jangan kecoh bila melecur. Bila bermain pisau, jangan radang bila tertusuk. Dan, bila berani bermain cinta, jangan takut untuk kecewa. Juga, bersedia untuk diratah waktu dan kelapangan kepala.
Langsung, dia turut menyambung renungan itu tentang orang berkahwin dan rumah tangga – masih dengan nyawa perhubungan dua makhluk unik Adam Hawa ini. Katanya:
“You were born together, and together you shall be forevermore.
You shall be together when white wings of death scatter your days.
Aye, you shall be forgotten even in the silent memory of God.
But let there be spaces in your togetherness,
And let the winds of the heavens dance between you.
Love one another but make not bond of love:
Let it rather be a moving sea between the shores of your souls.
Fill each other’s cup but drink not from one cup.
Give one another of your bread but eat not from the same loaf.
Sing and dance together and be joyous, but let each one of you be alone.”
- On Marriage, The Prophet
Ia rencam dan rakus, kata-kata itu. Teman-teman, bertenang. Selam dan cari dalam-dalam. Tentang dengan berani dan bukan kecut menunduk. Dan, kerana kalian sudah membuat pilihan, jangan mengeluh.
- 4 Jun 2008
No comments:
Post a Comment